DOA RUWAHAN DI PADUKUHAN MERSAN: TRADISI DAN MAKNA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

Administrator 18 Februari 2025 12:07:50 WIB

Donotirto_Warga Padukuhan Mersan, Donotirto, Kretek, Bantul, melaksanakan tradisi doa ruwahan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan spiritual masyarakat setempat. Doa ruwahan ini diselenggarakan di makam suci Padukuhan Mersan dan dihadiri oleh sejumlah besar warga serta tokoh agama yang turut mendoakan arwah leluhur. Do'a ruwahan diselenggarakan pada pada Kamis malam (13/02) bertempat di makam suci padukuhan mersan serta serambi masjid Padukuhan Mersan. Doa ruwahan merupakan sebuah tradisi yang sudah lama berlangsung di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat Jawa. Ruwahan berasal dari kata “ruwah” yang berarti arwah atau roh, dan “ruwahan” berarti sesuatu yang terkait dengan arwah. Tradisi ini bertujuan untuk mendoakan arwah leluhur, agar diberikan ketenangan, serta sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada mereka yang telah mendahului.

Di Padukuhan Mersan, doa ruwahan tidak hanya menjadi ajang untuk mendoakan arwah para leluhur, tetapi juga untuk mempererat tali silaturahmi antar warga. Setiap warga, khususnya yang memiliki anggota keluarga yang telah meninggal, turut berpartisipasi dalam acara ini. Makam suci Padukuhan Mersan menjadi saksi bisu dari perjalanan spiritual masyarakat setempat yang penuh dengan doa dan harapan.  Acara dimulai dengan berkumpulnya warga di area makam pada sore hari. Setelah itu, dengan dipimpin oleh tokoh agama setempat, doa bersama dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur yang telah meninggal. Prosesinya diawali dengan membaca surah-surah pendek dalam Al-Qur'an dan diteruskan dengan doa khusus untuk arwah-arwah yang telah meninggal. Masyarakat juga membacakan tahlil dan doa untuk keselamatan mereka yang masih hidup. Salah satu ciri khas dalam doa ruwahan ini adalah adanya sesajen yang disiapkan oleh warga. Sesajen berupa makanan, bunga, dan buah-buahan diletakkan di atas makam untuk simbolis menyambut arwah leluhur dan sebagai ungkapan terima kasih atas segala berkah yang telah diberikan. Hal ini mencerminkan kearifan lokal yang memperlakukan arwah leluhur dengan penuh rasa hormat dan syukur. 

Selain menjadi ajang doa untuk arwah, tradisi doa ruwahan di Padukuhan Mersan juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk bersatu dan mempererat ikatan sosial antar warga. Melalui acara ini, mereka saling berbagi pengalaman, berbicara tentang kehidupan, dan mengenang masa-masa indah bersama leluhur yang telah tiada. Doa ruwahan ini juga dipandang sebagai cara untuk mendapatkan berkah dan keselamatan, baik bagi mereka yang masih hidup maupun bagi arwah yang sudah meninggal. Masyarakat berharap bahwa doa yang dipanjatkan dalam acara ini dapat memberikan kedamaian bagi arwah para leluhur, serta menjadi sarana untuk memohon perlindungan dan keselamatan bagi seluruh keluarga dan warga Padukuhan Mersan. Sebagai tradisi yang dijaga turun temurun, doa ruwahan juga mengingatkan generasi muda akan pentingnya menghormati orang tua dan leluhur mereka.

Komentar atas DOA RUWAHAN DI PADUKUHAN MERSAN: TRADISI DAN MAKNA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Kalender

Tanggal :

Pengumuman

Pelayanan Libur pada Hari Rabu, 28 Juni 2023 s.d Jum'at, 30 Juni 2023 dikarenakan Cuti Hari Raya Idul Adha

Pamong Kalurahan Donotirto

Jurahimi Lurah Donotiro, Munir Sulastama Carik Donotirto, R. Andri Kusworo Ulu Ulu, Grandy Setyawan Jagabaya, Fauzan Nurul Huda Kamituwa, Sunardi, S.H Kaur Pangripta, Nita Nurwijyati Kaur Danarta, Ocq Frelliya Kaur Tata Laksana, Jayusman Dukuh Kalipakel, Sriyanto Dukuh Gadingdaton, Kiswanto Dukuh Palangjiwan, Edy Purnama Dukuh Gadinglumbung, Yurianta Dukuh Gadingharjo, Harsana Dukuh Mersan, Arif Miftahuddin Dukuh Colo, Anas Martanta Dukuh Busuran, Sukisna Dukuh Sruwuh, Nurdin Tri N Dukuh Tegalsari, Agus Hasta Dukuh Metuk, Sungatijan Dukuh Greges, Tri Sudaswadi Dukuh Mriyan

Koes Plus

Media Sosial

FacebookYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License