Kalurahan Donotirto

Donotirto_Kalurahan Donotirto bersiap menyambut peringatan hari  yang ke-78 dengan  diisi berbagai kegiatan budaya yang sarat makna. Salah satu kegiatan yang menjadi sorotan adalah Kompetisi Bahasa Jawa dan Sastra Aksara Jawa, yang diadakan sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya lokal serta upaya melestarikan nilai-nilai Jawa. Dalam rangka persiapan kompetisi ini, pada Jumat (1/11) lalu telah diadakan Rapat Koordinasi Teknis di Gedung Serbaguna Kalurahan Donotirto, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul. Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh para panitia acara, dewan juri, serta Lurah Donotirto yang turut memberikan pandangannya terkait teknis penyelenggaraan acara. Dengan atmosfer penuh semangat dan nuansa kekeluargaan, pertemuan tersebut berjalan lancar. Pembahasan utama yang diangkat dalam rapat ini adalah mengenai berbagai aspek teknis yang perlu diperhatikan untuk menjamin kelancaran kompetisi, termasuk peraturan lomba, kriteria penilaian, serta pembagian tugas di antara anggota panitia.

Kegiatan Kompetisi Bahasa Jawa dan Sastra Aksara Jawa ini rencananya akan digelar pada tanggal 9 November mendatang. Terdapat empat jenis lomba yang akan dipertandingkan, yaitu geguritan, mocopat, salin aksara Jawa, dan pranata acara. Masing-masing lomba ini diharapkan mampu menjadi ajang unjuk bakat sekaligus melestarikan budaya Jawa yang mulai pudar di kalangan generasi muda. Lurah Donotirto dalam rapat tersebut menyampaikan harapannya agar acara ini bisa memberikan dampak positif bagi generasi muda. Ia menekankan pentingnya mengenalkan serta melestarikan budaya lokal melalui kegiatan yang kompetitif namun tetap mengandung unsur edukasi. "Kami ingin menjadikan momentum hari jadi ini bukan hanya sebagai perayaan seremonial, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memperdalam pemahaman budaya Jawa yang mulai dilupakan," ungkapnya.

Diskusi antara dewan juri dan panitia acara pun berlangsung hangat. Mereka membahas kriteria penilaian masing-masing lomba secara rinci untuk memastikan standar penjurian yang adil dan transparan. Lomba geguritan dan mocopatan misalnya, dinilai tidak hanya dari aspek penguasaan materi dan intonasi, tetapi juga ekspresi dan pemahaman makna karya. Sementara itu, lomba salin aksara Jawa akan lebih difokuskan pada ketepatan dalam menyalin huruf-huruf aksara Jawa, termasuk kaidah penulisan yang benar. Terakhir, untuk lomba pranata acara, peserta akan dinilai berdasarkan keluwesan dalam memandu acara, ketepatan dalam menggunakan bahasa Jawa halus, serta keindahan penyampaian. Rapat yang berlangsung pada Jum’at malam ini juga menyepakati berbagai persiapan lain, seperti pengaturan tempat, tata panggung, serta kelengkapan perlengkapan pendukung lomba. Panitia berharap Dengan persiapan yang matang, acara ini bisa berjalan lancar dan sesuai dengan harapan. Dengan semangat gotong-royong, semua pihak yang terlibat berharap bahwa acara ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga menjadi perayaan budaya yang memberikan inspirasi bagi generasi penerus.