Kalurahan Donotirto

          DONOTIRTO_Pertemuan dan penyuluhan sub PKBD Desa Donotirto dibuka oleh Lurah Desa Donotirto, Bapak Jurahimi dengan menghadirkan Bapak Machruf Hanafi TA Bupati Bantul, Ibu Sumini dan dr. Bimo yang merupakan ahli gizi dan dokter umum Puskesmas Kretek sebagai narasumber, berlangsung di  Aula Desa Donotirto (06/11).

         Pertemuan dan penyuluhan Sub-PPKBD di Balai Desa Donotirto dimaksudkan untuk memberikan penyuluhan terkait stunting dan masalah kesehatan kepada Ibu-ibu PKK se-Desa Donotirto melalui Bimtek Tikar Pertumbuhan. Dalam bimtek tersebut dibahas beberapa permasalahan pokok terkait stunting dan tata cara penanganan serta pencegahan sejak dini dengan melakukan pengecekan kesehatan melalui timbang bobot serta pengukuran tubuh balita dengan menggunakan tikar stunting. Maksud dari terselenggaranya Pertemuan dan Penyuluhan Sub-PKBD Desa Donotirto sendiri adalah diharapkan angka stunting pada balita dan ibu hamil semakin menurun, terpenuhinya asupan gizi bagi bumil dan balita serta menurunkan resiko penyakit menular sperti TBC pada masyarakat.

         Dalam paparannya, dr. Bimo menjelasakna bahwa pencegahan stunting melalui unit posyandu sangat penting, dikarenakan dekteksi stunting secara dini dapat dilaksanakan oleh kader pkk melalui penyuluhan dan kunjungan secara langsung kepada warga masyarakat yang memiliki balita atau bumil dimana dicurigai memiliki ciri –ciri stunting. Hal ini dapat dicroscheck dengan melakukan pengecekan langsung seperti makanan penunjang asupan gizi bagi bumil dan balita yang dikonsumsi sehari – hari.

         Selain penanganan stunting dibahas pula permasalahan mengenai penyakit Tubercolosis atau yang lebih popular dikalangan masyarakat dengan penyakit TBC. TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Dimana bakteri tersebut dapat ditularkan melalui saluran udara dan menyerang saluran pernafasan terutama paru- paru. Lebih lanjut, dalam paparannya dr. Bimo menyampaikan  beberapa gejala penderita TBC. Diantaranya batuk yang berlangsung terus menerus selama 2 minggu disertai dengan dahak atau batuk darah, sesak nafas, demam dan berkeringat dimalam hari tanpa disertai dengan aktifitas fisik.

         Jika muncul tanda –tanda seperti diatas, maka masyarakat dan warga sekitar harus segera memeriksakan di puskesmas atau unit kesehatan sejenis terdekat. Sehingga penyebaran TBC tidak luas dan dapat segera dibasmi. Upaya pencegahan TBC terus dilaksanakan salah satunya adalah sosialiasi kepada masyarakat untuk menghindari penularan TBC melalui aktifitas fisik. Beberapa penanganan yang perlu dilakukan adalah selalu mencuci tangan dengan baik dan benar setiap akan dan setalah selesai melaksanakan aktifitas, selalu memakai masker apabila kondisi badan sedang terjangkit flu maupun demam dan segera periksakan ke dokter.  Dengan diadakan sosialisasi tersebut, diharapkan Bantul bebas TBC dan stunting dapat semakin terwujud diiringi dengan pola hidup sehat yang dilaksanakan oleh warga Bantul terkhusus di Desa Donotirto.